Cara Menjual Sisir Pada Orang Gundul
Halo sahabat, bertemu kembali di artikel cerita Inspiratif, Kali ini kami akan membahas mengenai cerita Bagaimana Cara menjual Sisir pada orang gundul.
Penasaran kan ? Berikut kisahnya:
Sebuah perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staff marketing barunya. Perusahaan memberikan tes yang cukup unik, yaitu ketiga orang calon marketing dalam waktu satu minggu harus bisa menjual sisir di Biara Shaolin.
Tes semacam ini tentu saja sangat menantang, karena kita semua tahu bahwa para biksu semuanya berkepala gundul, tentu saja tidak membutuhkan sisir.
Marketing Pertama
Calon Marketing pertama memakai cara konvensioanal dengan menjual langsung kepada biksu Saolin. Ia sangat kesulitan dalam melakukan penjualan sisir, dalam satu minggu ia hanya bisa menjual 1 buah sisir saja. Penjualan ini juga karena salah satu biksu merasa kasihan kepada marketing tersebut dan akhirnya membelinya
Marketing Kedua
Calon Marketing kedua ini memiliki cara penjualan yang berbeda dengan calon marketing pertama. Ia tidak melakukan penjualan kepada Biksu, melainkan menjual kepada pengunjung yang datang ke Biara. Kebetulan angin di sekitar biara cukup kencang sehingga sering membuat rambut para pengunjung menjadi acak- acakan dan membutuhkan sisir untuk merapikannya. Dengan cara ini dalam 1 minggu calon marketing kedua berhasil menjual 20 sisir.
Marketing ketiga
Tidak di sangka calon marketing ketiga berhasil melakukan penjualan sebanyak 500 sisir. Calon marketing pertama dan kedua sangat kagum dan ingin tahu strategi penjualannya. Kemudian Calon marketing ketiga menjelaskan kepada pimpinan perusahaan dan kedua calon yang lain, bagaimana strategi yang ia gunakan.
Pada saat pertama kali datang ke Biara Shaolin yang pertama kali di temui adalah kepala biara. Kemudian ia menjelaskan dan meyakinkan kepala biara bahwa sisir yang di jual kualitasnya bagus dan cocok untuk di jadikan souvenir.
Lalu ia juga meyakinkan bahwa sisir adalah salah satu benda yang setiap hari di gunakan orang. Dan jika pengunjung tersebut memakai sisir souvenir tersebut, ia akan selalu ingat dengan biara shaolin. Tak lupa Si marketing ketiga juga memberikan saran agar membubuhkan stempel biara shaolin pada sisir yang akan di jual, dan dalam satu paket penjualan juga di berikan kartu yang berisikan doa keselamatan dan kesejahteraan.
Tidak lupa dia juga menjanjikan akan memberikan sebagian keuntungan dari penjualan untuk Biara. Mendengar tawaran dan masukan dari sang calon marketing, kepala biara setuju dengan hal itu. Dan itulah kunci dari keberhasilan penjualan si calon marketing ketiga.
Sahabat, kita sering kali salah dalam melihat keadaan, rintangan dan kesulitan yang kita hadapi, sebagai penyebab dari kegagalan yang kita alami. Hal ini sama persis dengan apa yang membuat calon pertama gagal. Dia merasa akan sangat sulit dalam menjual sisir kepada orang gundul tidak memiliki rambut.
Sedangkan calon kedua lebih kreatif dalam melakukan penjualan, ia menjual sisir kepada para pengunjung biara, tetapi dia masih terpaku pada fungsi sisir sebagai alat merapikan rambut.
Calon marketing ketiga, mempunyai pemikiran yang tidak lazim atau biasa di sebut dengan thinking out of the box. Ia berhasil menjadikan sisir tidak hanya sebagai alat menyisir rambu, tetapi juga sebagai souvenir yang bagus untuk diberikan.
Kita tidak pernah akan bisa untuk mengendalikan atau mengontrol keadaan, namun kita bisa untuk mengendalikan respon apa yang akan kita lakukan jika berada di keadaan tersebut. Kita harus selalu merespon dengan positif dan kreatif maka akan mendapatkan hasil yang positif juga.
Kami berdoa semoga pembaca selalu di berikan kemudahan dan kelancaran rezeki. Amin
Post a Comment for "Cara Menjual Sisir Pada Orang Gundul"