Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terima Kasih Telah Menghinaku

 


Dengan alasan apapun tidak ada orang yang suka dirinya di hina, ketika sedang terjatuh. Rasa malu dan terluka jelas seketika muncul dan perasaanmu itu adalah sesuatu yang wajar. Dan tidak ada satu orang sehebat apapun ia pasti akan terluka jika dirinya dihina.

Namun terlepas dari normalnya perasaan malu sedih dan marah mu, lantas bagaimana kamu akan menyikapinya. Sikap yang kamu tunjukkan inilah yang akan sangat menentukan jalan cerita mu selanjutnya. Jika kamu memilih menutup diri saking malunya maka kamulah yang akan rugi.

Ibaratnya kamu bersembunyi di perut bumi pun orang-orang yang menghinamu tidak akan peduli. Mereka tidak akan merasa kehilangan kamu, sebab bagi mereka kamu tidak berarti apa-apa. Tetapi Percayalah, kamu sangat berarti untuk dirimu sendiri dan orang-orang yang masih menyayangimu.

Penghinaan memang bisa sangat menurunkan kepercayaan dirimu. Akan tetapi jika kamu menjadi menutup diri karenanya, sayang sekali kamu akan kehilangan kesempatan melihat luasnya dunia dan menjalani hidup dengan normal. Bisa di bilang hidupmu akan sia-sia jika mengambil tindakan yang salah.

Jika kamu balas menghina mereka, kamu akan kehilangan rasa hormat dari orang lain. Orang-orang di sekitarmu dan mereka cukup dewasa untuk mengerti mana yang perlu di bela. Yang perlu kamu sadari adalah tidak semuanya orang menghinamu, mungkin cuma sebagian saja.

Ketika kamu di hina padahal kamu tidak melakukan apa-apa yang bisa mengganggu orang-orang itu. Maka, sebenarnya banyak orang yang berada disisimu juga. Mereka tahu siapa yang salah dan siapa yang butuh dukungan. Namun ketika kamu memilih untuk balas menghina orang-orang yang sudah menghinamu, maka pendukungmu akan menjauh.

Karena pendukungmu akan berpikir bahwa kamu sama saja dengan mereka. Jadi tahanlah dirimu untuk membalas hinaan itu jangan biarkan keterpurukan terus menyelimutimu. Jika kamu membiarkan dirimu terus terpuruk tingkah orang yang menghinamu akan semakin menjadi jadi.

Syok setelah mendapat penghinaan tentu wajar, namun jika kamu membiarkan dirimu terpuruk maka itu semakin menunjukkan pada para penghina mu tentang titik kelemahanmu. Lalu apa yang akan terjadi, mereka akan semakin menyerangmu dengan cara yang sama.

Mereka tahu bahwa kamu tidak tahan dengan penghinaan, maka mereka akan terus menghinamu sampai kamu benar-benar jatuh lebih dalam. Maka bangkitlah dan tunjukkan kepada orang yang menghinamu bahwa kamu adalah orang yang kuat. Yang perlu di ingat adalah jangan gunakan strategi berbual untuk membalik keadaan.

Karena kamu akan memanen rasa malu di kemudian hari. Misal kamu dihina karena miskin, kemudian kamu berbual bahwa keluargamu sebenarnya kaya raya. Kamu menyebutkan profesi orang tuamu, saudara-saudaramu dan proyek-proyek yang sedang kamu tangani.

Dan sayangnya semua itu hanya omong kosong, sepandai apapun kamu berbual hanya soal waktu untuk semua kebenaran itu terbuka. Baik penghinamu maupun yang hanya sekedar menonton konflik di antara kalian mereka akan sama-sama menertawakanmu.

Jadi cukup diam dan terima penghinaan mereka atas dirimu. Dan tunjukkan kepada mereka bahwa dirimu adalah sosok yang tangguh. Janganlah sakit hati, karena jika dirimu memelihara sakit hati kamu tidak akan belajar memperbaiki diri. Memang ada orang yang senang menghina, sekalipun tidak ada alasan yang kuat untuk menghinamu.

Namun jangan lupa orang juga bisa menghinamu karena kamu memang tampak payah. Justru dengan menyadari kemungkinan adanya sisi kurang dari diri dan hidupmu yang mengundang penghinaan ini kamu akan bisa memperbaiki diri. Misalnya kamu selalu mendapat penghinaan karena kamu adalah orang miskin  atau yang lainnya.

Atas kekurangan pada dirimu perilaku mereka tetap tidak bisa di benarkan. Namun jika memang kondisi ekonomi mu masih di bawah rata-rata, kenapa tidak menjadikan hinaan itu sebagai cambuk untuk mengubah nasib mu. Jadi buatlah penghinaan itu sebagai alat pendorong untuk meningkatkan kualitas hidupmu.

Ketika di hina, janganlah marah. Jika kamu marah-marah itu hanya akan menjadi lelucon selanjutnya bagi mereka. Kemarahan yang kamu rasakan sangat bisa dipahami, namun Jangan sampai hilang kendali. Sebab jika kamu berpikir para penghina mu akan takut melihat aksi mu marah marah, maka kamu keliru.

Mereka justru akan geli melihat kamu marah-marah. Maka tetaplah tenang dan tunjukkan keprofesionalanmu, agar mereka segan denganmu. Fokuslah mengembangkan diri hingga suatu saat mereka berharap bisa menelan kembali seluruh hinaan itu.

Teruslah bangun hidupmu dengan cara memupuk dirimu, belajarlah menyembuhkan diri dan mengarahkan perhatian mu hanya pada hal-hal yang bisa membuat hidupmu lebih baik. Belajar dan bekerjalah dengan giat sampai kamu jadi orang. Kemudian belajarlah untuk memaafkan meski tanpa di minta.

Karena ini akan meringankan langkah mu. Memang tidak mudah memaafkan orang yang benar-benar telah melukaimu. Namun perlu kamu ingat, kamu memaafkan bukan untuk mereka yang telah menghinamu, melainkan untuk dirimu sendiri. Karena tidak bagus kalau dirimu terus di selubungi kebencian, bagaimanapun membenci saja sudah menyedot begitu banyak energimu.

Bagaimana kamu bisa fokus mengembangkan diri dengan memaafkan, maka sebenarnya kamu membuang sampah kemelut yang membebani hidupmu. Hati menjadi lapang dan langkahmu  jadi ringan, menguatkan mental untuk menghadapi hinaan memang tidak mudah. Namun berterima kasihlah kepada mereka yang menghinamu, karena sejatinya hinaan mereka adalah pupuk untuk mengembangkan hidupmu agar lebih berkualitas.


Post a Comment for "Terima Kasih Telah Menghinaku"