Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar berdebat dari Rocky Gerung

 


Siapa yang tidak mengenal Rocky Gerung seorang dosen Ilmu Filsafat UI yang sering diundang TV untuk memperdebatkan kebijakan pemerintah. Sebagai seorang dosen Ilmu Filsafat ada kekhasan tersendiri saat melihat Rocky Gerung berdebat. Suatu pola tertentu yang kerap kali dia gunakan untuk bisa unggul dengan lawan debatnya.

Mari kita bahas pola apa yang biasa di pakai Rocky Gerung untuk memenangkan debat-debatnya.

Yang pertama

Mendefinisikan suatu istilah di awal perdebatan. Kita ambil contoh kasus perihal statement Rocky Gerung yang mengatakan kitab suci itu fiksi, pada awalnya diskusi dia buka dengan suatu definisi yang sejak awal sudah ia siapkan.

“Di dalam literature, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi” ( Rocky )

Lalu memastikan forum sepakat dengan definisi yang sudah ia utarakan dengan menggiring orang lain setuju dengan definisi yang ia sampaikan. Maka itu artinya forum sudah masuk dalam perangkap dan dengan definisi subjektif yang telah di sepakati tersebut Rocky mulai mengotak-atik dan berdebat membuatnya satu langkah lebih unggul dari lawan debatnya.

“Kitab suci fiksi atau bukan? Siapa yang berani jawab?  kalau saya pakai definisi bahwa Fiksi itu mengaktifkan imajinasi kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai belum tiba itu. Babat tanah Jawa itu fiksi, Anda sebut apa saja, jadi ada fungsi dari fiksi untuk mengaktifkan imajinasi menuntun kita untuk berpikir lebih imajinatif” ( Rocky )

Yang Kedua

Pengetahuan yang luas dan analogi dengan wawasannya yang luas tidak jarang Rocky Gerung menggunakan analogi untuk membalikkan pendapat lawan debatnya seperti pada kasus pembubaran HTI dia dengan sangat baik membantah statement Wiranto dengan analogi kankernya

“Tadi Pak Wiranto mulai dengan satu metafor, bahwa ada kanker dan karena itu harus di keluarkan kankernya. Sel tubuh manusia itu punya kemampuan untuk bunuh diri namanya apoktosis. Jadi Kanker itu dia punya mekanisme untuk bunuh diri, kalau dia mengganggu bagian yang sehat, evolusi memberi dalil itu, memberi rumus itu…eh sel anda bunuh diri Supaya Anda tidak mengganggu organisme. kalau selnya gagal bunuh diri dia metastasi (menyebar) tapi kalau sel menyebar kanker menyebar itu bukan salah si kankernya tapi yang punya tubuh itu kebanyakan karbohidrat misalnya yang punya tubuh itu tidak sehat nggak pernah olahraga jadi jangan pakai metafora yang justru bisa terbalik. nah tubuh kita tubuh demokrasi kita ini terlihat membengkak, bukan bertumbuh tapi membengkak, bengkak artinya ada infeksi itu kita mau periksa infeksinya di mana”. ( Rocky )

Yang Ketiga

tenang dan tidak reaktif ini adalah salah satu kunci penting dalam berdebat kali kita terpancing oleh lawan maka sebenarnya kita sudah kalah argumen kita akan mulai tidak terarah Coba lihat Bagaimana Rocky dapat begitu tenang saat diolok-olok oleh para penanya pada acara qna Metro Tv

“kita ini semua termasuk yang menonton yang mendengar orang dungu karena yang lagi ngomong Raja dungu” ( Ruhut )

“sakit hati nggak Bang Kok dibilang Raja dungu “ ( Presenter )

“Saya tuh nggak pernah sakit hati pada urusan public. Bahkan kalau Ruhut bilang nanti ada orang, saya minta maaf terhadap fitnah segala macam, saya bilang saya nggak anggap itu fitnah saya anggap itu kedunguan, kedunguan nggak perlu di maafkan karena itu melekat di kepalanya jadi perbaiki di kepala”. ( Rocky )

Yang Keempat

Sarkasme, sarkasme di gunakan Rocky untuk mengolok-olok lawan bicaranya membuat musuh terpancing. Dan ketika musuh mulai terbawa suasana maka sudah bisa di pastikan Rocky lah yang menang. Seperti pada kasus perdebatannya dengan Irma sebagai berikut

“ini badut nih ngomong apa sih, ini badut kok di pelihara di sini, mana ada nasdem mencalonkan Anis dengan Ahok”. ( Irma )

“ini dia nggak tahu saya lagi bikin TOT eksperimen di kepala” ( Rocky )

“Coba dong ini kan forum-forum ILC ini ditonton oleh orang se-indonesia Jangan lagi disebut-sebut lagi Beliau mengatakan tempat ngibul gitu loh, membuat ILC ini terdegradasi loh males jadinya datang ke ILC ini kalau ada orang ini susah sorry pak Karni “ ( Irma )

“jadi dia sebut saya badut, dan cara melayani bullying semacam itu adalah dengan tepuk tangan aja. karena dia berusaha larang saya membuat tot eksperimen bikin asumsi di kepala sebagai hipotesis untuk menguji ini bullyingnya ini motifnya Apa karena itu saya ujikan. Seandainya Anis di pasangkan dengan Ahok, saya pakai kata tadi seandainya, badut nggak mungkin pakai seandainya tuh.. jadi itu tadi reaksi seorang badut karena nggak paham Logic. Dan cara menghormati badut adalah dengan mentertawakannya, kalian tadi barusan menghormati beliau”. ( Rocky )

Yang Kelima  

Rocky gemar menggunakan istilah sulit yang jarang di mengerti oleh lawan bicaranya tujuannya jelas agar sukar di bantah karena kita akan kesulitan membantah suatu istilah yang tidak kita mengerti secara utuh

“Karena pada waktu itu belum ada anak STM kalau sekarang yang paling pintar anak STM, STM itu jadi koagulan. Tahu nggak istilah koagulan? Kalau ini berserakan, kayak minyak berserakan nanti ada zat saat di taruh di situ dia ngumpul ini akan narik zat yang lain. Itu namanya koagulan membuat jadi agulat jadi agulasi itu. nah STM ini adalah koagulan, Ruhut ditulis ya agar mengerti” ( Rocky )  

“Marah nih ye” ( Ruhut )

“Jadi STM ini jadi koagulan, dari seluruh kecerdasan oposisi itu. Jadi kalau di tanya Siapa yang paling cerdas di antara mereka itu ya anak STM”. ( Rocky )

Itulah 5 senjata yang di gunakan Rocky Gerung dalam mengalahkan lawan-lawannya dalam setiap perdebatan. Semoga bermanfaat dan terima kasih. 


Post a Comment for "Belajar berdebat dari Rocky Gerung"