Kisah Sumpit Panjang
Kisah ini di awali dari seorang pria yang akan segera meninggal. Kemudian ia mengunjungi seorang tua bijak dan memohon petunjuk tentang Seperti apakah neraka dan surga itu.
Orang bijak itu kemudian mengajaknya ke rumah makan unik yang ada di desanya. Di mana di rumah makan itu menyediakan semua masakan lezat secara gratis dengan syarat hanya boleh makan di meja khusus dengan peralatan khusus.
Meja khusus itu adalah meja lingkaran yang berukuran besar dengan segala macam makanan enak yang terhidang di atasnya. Dengan sepasang sumpit yang berukuran sepanjang hampir satu meter, sebagai alat untuk mengambil makanan yang berada di tengah-tengah meja makan besar itu.
Pria itu melihat beberapa orang yang lapar mencoba mengambil makanan sebanyak-banyaknya. Namun mereka kesulitan saat akan memasukkan kemulutnya masing-masing dengan menggunakan sumpit panjang itu.
Karena tersulut emosi, setiap orang yang berada di sekitar meja itu mengeluarkan sumpah serapah dan makian. Sehingga ramailah ruangan makan itu dengan segala macam hujatan. Bahkan tak jarang mereka ada yang berkelahi satu dengan yang lainnya.
Pria itu berkata“aku sudah mengerti bagaimana gambaran suasana di neraka, sekarang tolong tunjukkan padaku seperti apa itu surga”
lalu orang bijak itu mengajaknya ke ruangan lain dengan kondisi yang sama seperti yang sebelumnya, meja lingkaran yang sangat besar dan tentu saja sepasang Sumpit berukuran satu meter itu. Namun ketika ia masuk, ia melihat suasana yag berbeda. Semua orang duduk dengan santai, makan dan bercanda, terlihat bahagia tertawa.
Tidak terdengar sedikitpun makian dan sumpah serapah seperti di ruangan sebelumnya. Pria itu bertanya “kenapa di sini semua orang merasa bahagia, padahal mereka mendapatkan kondisi yang sama persis dengan ruang yang tadi. Mereka bisa makan dengan tenang dan kenyang tidak seperti ruangan yang sebelumnya”
Lalu pria itu melihat mereka yang duduk di meja besar itu saling menyuapkan makanan dari orang yang satu ke orang yang lain dengan Sumpit yang panjang. Saling memberi makan satu dengan yang lain tidak terlihat sedikitpun rebutan makanan yang di hidangkan.
Orang bijak itu lalu menjawab begini “Jika kamu ingin merasakan surga di bumi berusahalah membantu mereka yang kekurangan dan mereka yang membutuhkan. Karena surga demikian sederhana, syaratnya hanya berbagi dan melayani.
Dan jika kamu ingin merasakan neraka di bumi sering-seringlah egois dan tidak mau berbagi hanya fokus pada kesenangan dan kepentingan dirimu sendiri. Sehingga frustasi amarah dan kebutaan mata hati akan menguasai mu.
Post a Comment for "Kisah Sumpit Panjang"